Apa Kabar Dunia

Posted by Unknown on Wednesday, July 3, 2013

Apa Kabar Dunia


Babysitter, Hobi Motret, Meninggal, Akhirnya Terkenal

Posted: 03 Jul 2013 02:06 AM PDT

Apresiasi seni kadang datang terlambat. Ketika sang tokoh sudah tak terlihat, barulah dunia mengakuinya hebat. Hal ini berlaku bagi Vivian Maier. Berbagai ahli fotografi kini menyadari Vivian sebagai fotografer street art kelas wahid.

Siapa Vivian? Tak seorang pun mengenalnya bila hasil jepretannya yang tersembunyi akhirnya ditemukan oleh John Maloof. Pada sebuah lelang di tahun 2007, Maloff yang saat itu menjadi agen properti di Chicago membeli sekotak film negatif karya Vivian pada sebuah lelang seharga US $ 400.  Kebetulan Maloof terlibat dalam pembuatan buku sejarah Chicago dan berpikir mungkin ada beberapa foto Vivian yang bisa dipakai.


Sayang, hasil jepretan Vivian tak ada yang layak dimuat ke dalam buku tersebut. Maloof sempat menyesal dan berpikir akan menjualnya kembali di eBay. Hingga akhirnya pada suatu kesempatan ia mengamati foto-foto Vivian lebih teliti dan barulah tersadar, ini bukan foto biasa tetapi karya seniman foto street art hebat. Setelah diunggah ke blog, mata dunia pun ikut tercengang. Berbagai pameran hingga seminar membicarakan Vivian, mutiara yang tersembunyi.

Vivian Maier (1 Februari 1926 - 21 April 2009) di masa hidupnya hanyalah seorang babysitter, mengasuh anak-anak antara tahun 1950 dan 1960an. Menurut keluarga yang pernah mempekerjakannya, Vivian digambarkan sebagai wanita yang eksentrik. Berbicara dengan aksen Prancis dan selalu mengenakan mantel tebal walau di saat musim panas. Namun, anak-anak yang diasuhnya begitu menyayangi Vivian. Ia mengerti dunia anak-anak yang penuh khayalan, dan Vivian mengajak anak asuhnya menikmati semua itu.

Vivian Maier

Kehidupan pribadi Vivian selain sebagai pengasuh, tetap hidup sendiri. "Tak terdengar soal kisah cintanya, tak ada keluarga dan tak ada seorang pun yang begitu dekat dengan kehidupannya. Yang ia miliki hanya gairah begitu besar terhadap dunia fotografi," kenang Maloof.
 




Vivian menghabiskan sebagian besar waktu luangnya untuk menikmati perjalanan dan memotret. Kemungkinan ada sekitar 100 ribu film negatif yang disimpannya. Entah mengapa, semua itu tetap tersembunyi sampai ia menghembuskan napas terakhir di tahun 2009. Untunglah Maloof berhasil menemukan 'mutiara' ini, walau tak keseluruhan koleksi pribadi Vivian. Beberapa karya-karya fotografer wanita ini sekarang diakui sebagai hasil seni street art mumpuni, karena menonjolkan sisi-sisi manusiawi nan kental.

Vivian, seandainya kamu bisa melihat... kamu adalah seniman besar, seharusnya dunia melihatmu...


Bagi yang ingin melihat karya-karya Vivian Maier bisa klik link berikut: vivianmaier


 














Wow, Tranplantasi Kepala Jadi Kenyataan

Posted: 03 Jul 2013 12:38 AM PDT

Ada yang pernah dengar ilmu Rawa Rontek (kepala-putus) ? Ilmu tingkat tinggi ini konon dikuasai oleh Pitung, sang pendekar legenda Betawi. Ia kebal segala senjata, walau kepalanya terpenggal masih bisa tersambung dan hidup lagi.

Kalau kesaktian semacam itu berbau mistis, tapi tidak bagi ilmu kedokteran dewasa ini. Kabar mengejutkan datang dari Italia. Sebuah proyek yang disebut HEAVEN mengumumkan dalam sebuah jurnal Surgical Neurology International, penyambungan atau transplantasi kepala pada manusia semakin mendekati kenyataan.

Ilustrasi artis menggambarkan bila transplantasi kepala jadi kenyataan, bukan tak mungkin menghidupkan kembali presiden dunia yang telah mati


Dalam jurnal disebutkan Dr Sergio Canavero menguraikan prosedur untuk mengambil kepala dari donor dan menanamkannya ke tubuh orang lain. Langkah ini melibatkan induksi hipotermia dan memotong syaraf sumsum tulang belakang dengan 'pisau ultra-tajam', sehingga dapat menyatu dengan sumsum tulang belakang donor.

"Hal ini, tentu saja, benar-benar berbeda dari apa yang terjadi dalam cedera tulang belakang klinis, di mana kerusakan dan jaringan parut menghambat regenerasi," tulis Canavero.

Dr Sergio Canavero yang kini dijuluki "Dr. Frankestein"

Ia menguraikan skenario hipotetis, di mana donor adalah orang yang menglami mati otak. Dia mengatakan, penerimanya bisa siapa saja yang berada dalam kondisi terminal, karena kanker atau apa pun yang meninggalkan otaknya dalam kondisi utuh.

Untuk transplantasi kepala, dua operasi harus dilakukan di ruang yang sama, di mana kedua tali tulang belakang akan terputus secara bersamaan untuk kemudian segera disambungkan, direkatkan dengan zat yang disebut polyethylene glycol, atau PEG.


Sejak 1950
Sebenarnya transplantasi kepala bukanlah hal baru. Menurut catatan, pertama kali terjadi pada tahun 1950 ketika seorang Dokter Rusia mencoba tranplantasi kepala anjing.

Di tahun 1970, Robert White, dari Case Western Reserve University (CWRU), menguji-coba pada monyet. Binatang itu bisa bertahan hidup dengan tubuh baru selama 8 hari. Kelemahannya, kepala monyet yang baru tidak memiliki kontrol atas tubuh saraf baru.

Transplantasi kepala termasuk menyambung kembali jutaan saraf


Berbagai upaya perbaikan terjai bertahun-tahun kemudian.  Percobaan transplantasi pada tikus bisa mengontrol saraf kandung kemih dan diafragma. Dua bahan kimia chondroitinase dan FGF digunakan untuk memberikan insentif proses rekoneksi. Selain itu, PEG pencahar (polyethylene glycol), dan bahkan melatonin juga dipakai dalam membantu regenerasi saraf.

Kembali pada hasil percobaan Canavero di Italia, berbagai kemajuan telah dicapai. Penyambungan kepala di tahun-tahun mendatang bukan hal yang mustahil. Namun, kendala terbesar adalah kesiapan masyarakat pada terobosan revolusioner ini.

"Masalahnya adalah bukan terkait dengan hal-hal teknis, tapi etis," ungkap Canavero dilansir ] ABCNews.com. Lebih jauh, menurut sang dokter hasil operasi akan menciptakan sebuah 'chimera', makhluk mitologis, dan bertabrakan dengan isu-isu etika yang kompleks -- misalnya, pasien akan menurunkan sifat genetiknya atau genetik donor.

Ketika kloning pada manusia masih terus diperdebatkan di banyak negara, bagaimana dengan ilmu rawa rontek modern ini?



















Sumber:
tempo
wikipedia
extremetech
indianexpress

5 Film Horror ini dari Kisah Nyata

Posted: 02 Jul 2013 11:00 PM PDT

Beberapa film horror sering dibubuhi keterangan "Berdasarkan Kisah Nyata". Namun tak sedikit yang menjadikannya hanya sebagai trik agar film tersebut laris. Cukup susah membedakan film yang terinspirasi kejadian sesungguhnya atau hanya rekaan saja.

Setidaknya 5 judul fim di bawah ini benar-benar dibuat berdasar kisah nyata.



1. The Amityville Horror


Film ini mengisahkan pasangan suami-isteri John dan Kathy Lutz beserta anak-anak mereka yang membeli rumah di Long Island. Rumah tersebut ternyata menjadi lokasi pembunuhan masal bertahun-tahun lalu. Keluarga Lutz pun diteror oleh berbagai kejadian seram dan dipaksa pergi oleh hantu dari rumah mereka.

Film ini diangkat dari kisah nyata George dan Kathy Lutz (pada film, nama sang suami George diganti menjadi John) berdasarkan pengalaman mereka saat membeli rumah di Amityville. Pasangan suami-isteri ini mendengar berbagai suara aneh meskipun siang hari. Mereka juga melihat lendir berwarna hijau mengalir keluar dari dinding rumah, sehingga keluarga Lutz berlari keluar rumah ketakutan.



2. The Entity
 

Film Entity termasuk film horror konsumsi dewasa, yang bercerita tentang Carla Morgan, seorang ibu tunggal dengan tiga anak. Ia diperkosa berulang kali oleh hantu aneh di rumahnya.

Film ini diangkat dari kisah nyata Doris Bither yang tinggal di Culver City, California. Pada tahun 1974 paranormal Kerry Gaynor dan Barry Taff dipanggil karena Bither mengaku telah mengalami kekerasan fisik seksual oleh mahluk halus.

Gaynor dan Taff menyaksikan benda-benda bergerak di rumahnya, termasuk foto penampakan cahaya mengambang. Tetapi mereka tidak pernah melihat penyerangan hantu terhadap Bither.  Gangguan hantu berkurang setelah Bither dan keluarga  pindah rumah.



3. The Exorcism of Emily Rose


Film Exorcism mungkin jadi film horror paling populer. Kisahnya sendiri terinspirasi dari pengalaman hidup seorang gadis Jerman 16-tahun bernama Annelise Michel. Ia mengalami kerasukan yang parah, menyiksa diri sendiri, kelaparan hingga kelumpuhan.

Penderitaanya berlangsung hingga 7 tahun hingga akhinya dua imam dipanggil dan melakukan eksorsisme - ritual pengusiran roh jahat. Mereka menyatakan bahwa Michel dirasuki banyak hantu. Michel akhirnya meninggal bulan Juli 1976 karena kelaparan. Orang tua dan dua imam tadi diajukan ke pengadilan dengan dugaan pembunuhan.

Kisah Annelise Michel yang kemudian diangkat ke dalam film, nama tokoh diganti menjadi Emily Rose. Namun, plot cerita berjalan serupa dengan kejadian nyata.



4. Wolf Creek

Sebenarnya fim Wolf Creek tidak termasuk film horror yang berkaitan langsung dengan para hantu, melainkan pembunuh berantai. Dalam film diceritakan tiga pengelana (backpackers) disandera oleh seorang psikopat gila.

Film ini diangkat dari kisah Ivan Milat, seorang pembunuh berantai yang bertanggung jawab atas kematian tujuh backpackers di sekitar Belanglo State Forest, Australia sekitar tahun 90an. Milat menguntit pejalan kaki sebelum akhirnya ia menembak, menusuk, mencekik atau memukul korbannya sampai mati. Pihak berwajib cukup kesulitan menangkap Milat karena tak ada motif atau pola tertentu saat melakukan kejahatan, selain tujuan psikopat ini hanya satu: membunuh.



5. The Haunting in Connecticut

 

Film ini bercerita tentang keluarga Campbell yang terpaksa pindah ke sebuah tempat bekas kamar mayat. Ini dilakukan agar mereka bisa dengan cepat pergi ke rumah sakit tempat anak mereka dirawat karena kanker. Ternyata bekas kamar mayat tersebut penuh kekuatan jahat, mereka pun dihantui berbagai teror menyeramkan.

Film ini terinspirasi pada kisah Carmen Snedecker dan keluarganya yang pindah ke Connecticut pada era 80-an agar lebih dekat dengan anak mereka Phillip, yang menerima perawatan kanker di rumah sakit. Ternyata kondisi Phillip menjadi tidak menentu dan mengklaim bahwa rumah itu berhantu, namun orang tuanya percaya bahwa ia mengalami skizofrenia.






 








Sumber:
mensxp

Artikel Terkait

{ 0 comments... read them below or add one }

Post a Comment